TRIBUNNEWSCOM- Burger King menjaga jarak sosial dengan pelanggan Jermannya dengan cara yang unik. Restoran cepat saji ini memulai debutnya dengan memperkenalkan "mahkota jarak sosial". Desain mahkota atau topi raja ini membuat pelanggan berjarak 6 kaki dari satu sama lain saat restoran buka kembali untuk melayani.
Berlin Raja Charles III tiba di Jerman pada Rabu 29 Oktober 2023 untuk kunjungan luar negeri pertama pemerintahannya. Sedikit yang dia tahu bahwa dia akan berada dalam kondisi yang mengejutkan. Menjalani lawatan internasional perdana sejak naik takhta, Raja Charles mengalami kejadian mengejutkan dan tidak disangka di Berlin. Tiba-tiba saja ada penggemar kerajaan yang menawarinya untuk dinobatkan dengan mahkota Burger King yang terbuat dari kertas. Bersama Ratu Camilla di Berlin, Charles yang berusia 74 tahun menolak mahkota yang dikenakan banyak penonton di tengah kerumunan di jalanan. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Video pertukaran lucu itu dibagikan secara luas di Twitter. Seperti yang terlihat di salah satu klip, Raja Inggris berjabat tangan dengan para simpatisan ketika seorang pria menawarkan untuk memberinya mahkota Burger King. "Ini untukmu jika kamu menginginkannya," kata penggemar kerajaan sambil tersenyum, seperti dikutip AFP, Kamis 30 Maret 2023. Kemudian Raja Charles membajawa sambil tersenyum, "Tidak, aku baik-baik saja." Charles menolak mahkota kertas dengan nama makanan cepat saji Amerika tercetak di atasnya dan bergerak maju untuk menyapa orang lain. Pria yang telah menawarkan mahkota kertas, bagaimanapun, tidak menurunkan semangatnya dan malah tertawa. Raja Charles tiba di Jerman pada Rabu untuk kunjungan luar negeri pertama pemerintahannya dan diberi sambutan seremonial oleh Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dan Frau Elke Budenbender di Gerbang Brandenburg Berlin. Menyoroti "kemurahan hati rakyat Jerman", raja Inggris memberikan penghormatan atas keramahan bangsanya dalam menampung lebih dari satu juta pengungsi Ukraina. Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google NewsTRIBUNNEWSCOM-Burger King menjaga jarak sosial dengan pelanggan Jerman-nya dengan cara yang unik. Restoran cepat saji memulai debutnya dengan menunjukkan Rational Construction 2214 3rd Haven Garden 7th Floor New York, NY 11134 212 343 1725 info@ Topi mahkota unik Burger King Jerman dapat membuat pelanggan
Home Âť Memikul Âť Burger King, Raja Yang Mencari Mahkota Burger King, Raja Yang Mencari Mahkota Time Label Bisnis Merek Burger King lahir pada tahun 1950 an. Periode mandu ini sangat tepat karena pada perian 1960 dianggap seumpama mulanya menguatnya pabrik fast food termasuk restaurant dan franchise. Kecenderungan hidup Amerika pula berubah mengikuti pola atma yang cepat ditandai dengan pengembangan pinggiran ii kabupaten, mobil, dan televisi. Sehingga petisi akan makanan cepat saji juga turut meningkat. Dan sreg akhirnya pabrik rezeki cepat hidangan mengalami peningkatan yang lalu pesat pada akhirusanah 1960 an dan semula 1970 an dan persaingan antar rumah bersantap berlangsung dahulu sengit untuk memperebutkan pangsa pasar. Burger King adalah pelecok satu jaringan restaurant terbesar di Amerika dan pron bila itu Burger King berada pada sagur yang tepat cak bagi menjadi perakit fast food nan sukses. Burger King menyedang mendorong pencitraan perusahaan dengan cara mengadakan programa iklan dan pada intiha 1960 an, perusahaan mampu membeli slot iklan televisi. Dagangan unggulan Burger King yang sering ditonjolkan adalah Whopper dengan memperalat slang dan jingle â The Bigger the burger, the better the burger.â Namun kendatipun Burger King memiliki ambisi yang besar bikin melakukan ekspansi, perusahaan tidak dapat menyinambungkan pengembangan tanpa sokongan dana yang abadi. Bakal itu Burger King mengadakan merger dengan Pillsbury dengan harapan mendapat suntikan dana lakukan melanjutkan pelebaran pengembangan. Belaka pasca- merger berhasil dilakukan, Pillbury tidak melanjutkan rencana pengembangan. Padahal ketika itu McDonaldâs melakukan usaha peluasan dengan Burger King tidak banyak berubah banyak. Hari 1970, Burger King membuka 167 toko mentah sekadar pada detik yang sama McDonaldâs membuka 294 toko dan meluncurkan acara pemasaran âYou Deserve a Break Todayâ. Tahun berikutnya Burger King jebluk dengan membuka âbelakaâ 107 toko sementara McDonaldâs membuka 384 toko plonco. Dan plong akhirnya McDonaldâs menjadi market leader dan Burger King terpaksa menjadi pemain sandiwara kedua di industri. Masa-tahun selanjutnya terjadi perang pemasaran di industri ini di segala aspek pemasaran, tiba berpangkal peluasan produk, periklanan, komunikasi media, dan lain halnya. Kompetisi yang sengit antara Burger King, McDonaldâs, dan Wendyâs ini disebut juga perumpamaan âBattle of the Burgersâ. Burger King sempat memiliki kinerja baik nan tercermin dari naiknya market share dan penjualan berbunga menjadi 1 juta dollar pron bila itu terdaftar rating pemakai yang meningkat. Hanya kemudian tertangguh oleh dakwaan McDonaldâs dan Wendyâs sreg iklan Burger King. Sampat saat ini Burger King masih berusaha cak bagi mewakili tahta komandan pasar internal industri fast food. Burger King kehilangan momentum kapan pabrik fast food semenjana pesat berkembang dan semua pemain sandiwara internal industri menengah giat-giatnya berbuat pelebaran bisnis secara geografis. Pelajaran yang dapat kita ambil mulai sejak kasus ini adalah agar lebih jimat-jimat dalam memilih partner jual beli. Ketidakcocokan dalam mengidas partner menggalas dapat mengganggu berjalannya bisnis. Untuk itu kesesuaian misi, kaidah pikir, dan strategi yang diambil dapat menentukan sisi usaha ke depannya. Kata sandang ini diadaptasi berpokok buku Big Brands Big Trouble karangan Jack Trout Source