PadaRNA timin digantikan dengan U (urasil). Jika diketahui urutan basa nitrogen pada DNA yang melakukan transkripsi yaitu: AAC - ATG - CTA - ACA - CAA- CTT. maka triplet basa mRNA yaitu: UUG - UAC - GAU - UGU - GUU - GAA. Jenis asam amino penyusun polipeptida yaitu: UUG (leusin) - UAC (tirosin) - GAU (asam aspartat) - UGU (sistein) - GUU
TRANSKRIPSI Transkripsi dari bahasa Inggris transcription adalah proses penyalinan kode-kode genetika yang ada pada urutan DNA menjadi molekul RNA. Transkripsi adalah bagian dari rangkaian ekspresi genetik yang nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Urutan nukleotida pada salah satu untaian molekul DNA digunakan sebagai cetakan untuk sintesis molekul RNA yang komplementer. Molekul RNA yang disintesis dalam proses transkripsi pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi 3 kelompok molekul RNA, yaitu mRNA messenger RNA, tRNAtransfer RNA, dan rRNA ribosomal RNA. Proses Transkripsi berlangsung di dalam inti sel nukleus atau di dalam matriks pada mitokondria dan plastida. Proses transkripsi adalah proses sintesa RNA dari template DNA, bedanya basa RNA adalah Urasil U sebagai gantinya timin T. Jadi bila dalam untai DNA A maka hasil transkripsinya adalah U dan bila pada DNA T, maka pada RNA menjadi A, bila pada DNA C maka hasil transkripsi pada RNA adalah G dan sebaliknya. Contoh untai DNA AAACCGGCAAAA maka untai molekul RNA hasil transkripsi adalah RNA UUUGGCCGUUUURNA adalah untai tunggal, komplementernya DNA. RNA adalah pembawa pesan DNA urutan basa pada RNA dibaca tiga-tiga disebut kodon, mendiktekan jenis asam amino yang dikode pada tahap translasi. Jadi informasi genetik ditulis sebagai kodon dan ditranslasikan ke dalam rangkaian urutan asam aminoEnzim untuk mentranskripsi DNA menjadi RNA disebut RNA polymerase. Proses transkripsi dimulai ketika enzim RNA polimerase berkontak dengan protein pada DNA yang disebut promotor. Setelah tahap transkripsi dimulai dari proses yang disebut inisiasi, yaitu ketika enzim RNA polimerase bergabung dengan tiap gen, promotor hanya mengkode untuk mentranskripsi satu untai DNA saja. Bagian yang ditranskripsi berbeda antara satu gen dengan gen lainnya. Tahap transkripsi berikutnya adalah pemanjangan RNA, RNA terpisah atau menjauh dari DNA templatenya, sehingga kedua untai DNA dapat bergabung lagi, dilanjutkan dengan tahap ketiga transkripsi adalah terminasi, yaitu ketika RNA polimerase mencapai urutan basa tertentu yang disebut terminator. Proses transkripsi menghasilkan tiga jenis RNA, yaitu yang pertama adalah RNA yang mengkode urutan asam amino, disebut RNA pembawa atau mesenger disingkat mRNA, dan dua jenis RNA, yaitu transfer RNA disingkat tRNA sebagai molekul penerjemah dan ribosom disingkat rRNA yang menyediakan diri sebagai tempat atau pabrik pembuat protein, semuanya berperanan dalam proses yang dihasilkan bukan hanya untai dari informasi genetik dari DNA, tetapi masing-masing ujungnya diperpanjang dengan untai selain berita genetik pada proses transkripsi yang diperlukan untuk proses translasi genetik ditranslasi dalam sitoplasma. Pada prokariot semua transkripsi dan translasi terjadi dalam sitoplasma. MEKANISME TRANSKRIPSI PADA PROKARYOT Transkripsi pada dasarnya adalah proses penyalinan urutan nukleotida yang terdapat pada molekul DNA. Dalam proses transkripsi, hanya salah satu untaian DNA yang disalin menjadi urutan nukleotida RNA transkip RNA. Urutan nukleotida pada transkrip RNA bersifat komplemeter dengan urutan DNA cetakan DNA template, tetapi identik dengan urutan nukleotida DNA pada untaian pengkode coding DNA strand/nontemplate strand. Hal ini dapat digambarkan dengan skema sederhana berikut ini 5’-ATG GTC CTT TAC TTG TCT GTA TTT -3’ Untaian DNA pengkode 3’-TAC CAG GAA ATG AAC AGA CAT AAA -5’ Untaian DNA cetakan Transkripsi 5’-AUG GUC CUU UAC UUG UCU GUA UUU -3’ RNA hasil transkripsi Perlu diingat bahwa pada struktur RNA tidak ada nukleotida T thymine, karena struktur T digantikan oleh U uracil. Nukleotida T dan U mempunyai cincin yang serupa yaitu cincin pirimidin, tetapi pada basa T ada gugus metil CH3 pada atom C nomor 5, sedangkan pada basa U tidak ada gugus metil. Secara umum proses transkripsi pada prokaryot berjalan serupa dengan transkripsi pada eukaryot, meskipun ada beberapa rincian proses yang berbeda antara kedua system tersebut. Pada prokaryot, transkripsi dimulai dengan penempelan RNA polimerase holoenzim pada bagian promoter suatu gen. pada awal penempelan, RNA polimerase masih belum terikat secara kuat dan struktur promoter masih dalam keadaan tertutup closed promoter complex. Selanjutnya, RNA polimerase akan terikat secara kuat dan ikatan hydrogen molekul DNA pada bagian promoter mulai terbuka membentuk struktur open promoter complex. Pada prokaryot, RNA polimerase menempel secara langsung pada DNA di daerah promoter tanpa melalui suatu ikatan dengan protein lain. Dalam proses penempelan promoter tersebut, subunit berperan dalam menemukan bagian promoter suatu gen sehingga RNA polimerase dapat menempel. Diduga, proses pengenalan suatu promoter oleh RNA polimerase diawali dengan penempelan enzim tersebut secara tidak spesifik pada molekul DNA. Selanjutnya, RNA polimerase akan mencari bagian DNA yang mempunyai struktur khas suatu promoter. Struktur khas tersebut berupa suatu kelompok ikatan hydrogen anatara kedua untaian DNA pada posisi -35 dan -10. kecepatan suatu polimerase dalam menemukan promoter diperkirakan mencapai pasangan basa per detik. Setelah RNA polimerase menempel pada promoter, subunit melepaskan diri dari struktur holoenzim. Pelepasan subunit biasanya terjadi setelah terbentuk molekul RNA sepanjang 8-9 nukleotida. RNA polimerase inti yang sudah menempel pada promoter akan tetap terikat kuat pada DNA sehingga tidak lepas. Ikatan ini sangat penting dalam proses transkripsi selesai. Inisiasi Transkripsi Tahapan proses inisiasi transkripsi meliputi 4 langkah yaitu 1 pembentukan kompleks promoter tertutup, 2 pembentukan kompleks promoter terbuka, 3 penggabungan beberapa nukleotida awal sekiatar 10 nukleotida, dan 4 perubahan konfirmasi RNA polimerase karena subunit dilepaskan dari kompleks holoenzim. Subunit tersebut selanjutnya dapat digunakan lagi dalam proses inisiasi transkripsi selanjutnya. Bagian DNA yang terbuka setelah RNA polimerase menempel biasanya terjadi pada daerah sekitar -9 sampai +3 sehingga menjadi struktur untai tunggal. Bagian DNA yang berkaitan dengan RNA polimerase membentuk suatu struktur gelembung transkripsi transcription bubble sepanjang kurang lebih 17 pasang basa. Setelah struktur promoter terbuka secara stabil, maka selanjutnya RNA polimerase melakukan proses inisiasi transkripsi dengan menggunakan urutan DNA cetakan sebagai panduannya. Dalam proses transkripsi, nukleotida RNA digabungkan sehingga membentuk transkrip RNA. Nukleotida pertama yang digabungkan hampir selalu berupa molekul purin. Kajian pada 88 promoter menunjukkan bahwa 51% molekul RNA diawali dengan basa A, 42% diawali dengan G, 5% diawali dengan C, dan 2% diawali dengan U. pada awalnya basa-basa RNA yang digabungkan membentuk ikatan hidrogen dengan basa DNA cetakan, sehingga jika urutan DNA cetakan adalah ATG, maka basa RNA yang digabungkan adalah UAC. Subunit mempunyai peranan dalam menstimulasi inisiasi transkripsi tetapi tidak mempercepat laju pertambahan untaian RNA. Proses inisiasi transkripsi merupakan prose yang menentukan laju transkrpisi. Inisiasi transkripsi dapat dihambat oleh pemberian antibiotic rifampisin, tetapi antibiotic ini tidak menghambat proses pemajangan transkrip. Penelitian yang dilakukan oleh Alfred Heil dan Walter Zilig pada tahun 1970 membuktikan bahwa subunit RNA polimerase yang menentukan kepekaan atau ketahanan terhadap antibiotik rifampisin adalah subunit β. Setelah proses inisiasi transkripsi terjadi, selanjutnya subunit terlepas dari enzim inti dan dapat digunakan oleh enzim inti RNA polimerase yang subunit tersebut pertama kali diungkapkan oleh Travers dan Burgess pada tahun 1969. Mereka menunjukan bahwa jika transkripsi berlangsung pada kekuatan ionic yang rendah, maka RNA polimerase inti tidak terlepas dari DNA cetakan pada ujung suatu gen. Hal ini menyebabkan inisiasi transkrisi berhenti. Jika ke dalam sistem tersebut dimasukkan RNA polimerase inti yang baru maka, transkripsi kemudian berjalan kembali. Keadaan ini menunjukkan bahwa RNA polimerase inti yang baru tersebut kemudian bergabung dengan subunit yang sebelumnya telah dilepaskan dari enzim RNA polimerase inti lainnya. Proses Pemanjangan Transkrip Pada bagian gelembung transkripsi, basa-basa molekul RNA membentuk hibrid dengan DNA cetakan sepanjang kurang lebih 12 nukleotida. Hibrid RNA-DNA ini bersifat sementara sebab setelah RNA polimerasenya berjalan, maka hibrid tersebut akan terlepas dan bagian DNA yang terbuka tersebut akhirnya akan menutup lagi. RNA polimerase akan berjalan membaca DNA cetakan untuk melakukan proses pemanjangan elogation untaian RNA. Laju pemanjangan maksimum molekul transkrip RNA sekitar anatara 30 samapai 60 nukleotida perdetik, meskipun laju rata-ratanya dapat lebih rendah dari nilai ini. Secara umum, berdasarkan atas nilai laju semacam ini, suatu gen yang mengkode protein akan disalin menjadi RNA dalam waktu sekitar satu menit. Meskipun demikian, laju pemanjangan transkrip dapat menjadi sangat rendah sekitar 0,1 nekleotida perdetik jika RNA polimerase melewati sisi jeda pause site yang biasanya mengandung banyak basa GC. Proses pemanjangan transkrip dapat dihambat oleh antibiotic streptoligin. Kepekaan atau ketahanan terhadap streptoligin juga ditentukan oleh subunit β pada RNA polimerase. Dalam pemanjangan transkrip, nukleotida ditambahkan secara kovalen pada ujung 3’ molekul RNA yang baru terbentuk. Nukleotida RNA yang ditambah tersebut bersifat komplementer dengan nukleotida pada untaian DNA cetakan. Sebagai contoh, jika nukleotida pada DNA cetakan adalah A, maka nukleotida RNA yang ditambahkan adalah U. Dalam proses pemanjangan transkrip ada dua hipotesis yang diajukan mengenai perubahan topologi DNA. Hipotesis pertama menyatakan bahwa enzim RNA polimerase bergerak melingkari untaian DNA sepanjang perjalananya. Dengan cara demikian maka dapat dihindari terjadinya pelintiran pada stuktur DNA, tetapi untaian RNA hasil transkripnya akan melintir sepanjang untaian DNA. Sebaliknya, hipotesis kedua menyatakan bahwa enzim RNA polimerase bergerak lurus sepanjang untaian DNA sehingga RNA yang terbentuk tidak mengalami pelintiran, tetapi untaian DNA yang ditranskripsi harus mengalami puntiran. Untaian DNA yang ada di depan RNA polymerase akan membuka sedangkan DNA yang berada di belakangnya akan memutir kembali untuk menutup. Dalam proses pemanjangan transkrip RNA, demikian juga pada proses inisiasi sintesis RNA, terjadi pembentukan ikatan fosfodiester antara nukleotida RNA yang satu dengan nukleotida berikutnya. Pembentukan ikatan fosfodiester tersebut ditentukan oleh keberadaan subunit β pada RNA polimerase. Transkripsi akan berakir pada saat RNA polimerase mencapai ujung gen yang disebut terminator. Pada bakteri E. coli ada dua macam terminator yaitu 1 terminator yang tidak tergantung pada protein rho rho-dependent terminator, dan 2 terminator yang tergantung pada protein rhorho-independent terminator. Pengakhiran Transkripsi yang Tidak Tidak Tergantung pada Faktor Rho Pengakhiran terminasi yang tidak tergantung pada rho dilakukan tanpa harus melibatkan suatu protein khusus, melainkan ditentukan oleh adanya suatu urutan nukleotida tertentu pada bagian terminator. Sinyal yang akan mengakhiri transkripsi dengan mekanisme semacam ini ditentukan oleh daerah yang mengandung banyak urutan GC yang dapat membentuk struktur batang dan lengkung stem-and-loop pada RNA dengan panjang sekitar 20 basa di sebelah hulu dari ujung 3’ –OH dan diikuti oleh rangkaian 4-8 residu uridin berurutan. Struktur batang lengkung tersebut menyebabkan RNA polimerase berhenti dan merusak bagian 5’ dari hibrid RNA-DNA. Bagian sisa hibrid RNA-DNA tersebut berupa urutan oligo rU yang tidak cukup stabil berpasangan dengan dA. Akibatnya ujung 3’ hibrid tersebut akan terlepas sehingga transkripsi berakhir. Eksperimen yang dilakukan oleh Peggy Farnham dan Terry Platt menunjukkan bahwa pengakhiran transkripsi tanpa melibatkan factor rho mempunyai 2 ciri utama, yaitu, 1 adanya rangkaian basa berulang-balik inverted repeat yang dapat membentuk lengkungan, dan 2 adanya rangkaian basa T pada untaian DNA bukan cetakan nontemplate strand sehingga membentuk pasangan basa yang lemah antara rU-dA yang menahan transkrip RNA pada untaian DNA cetakan. Pada waktu lengkungan RNA terbentuk, maka RNA polimerase berhenti dan ikatan basa yang lemah menyebabkan RNA yang baru terbentuk akan lepas. Pengakhiran Transkripsi yang Tergantung pada Faktor Rho Mekanisme pengakhiran transkripsi semacam ini memerlukan protein ρ rho. Pengakhiran transkripsi yang memerlukan faktor rho hanya terjadi pada daerah jeda yang terletak pada jarak tertentu dari promoter. Dengan demikian jika ada daerah jeda yang terletak di dekat promoter, maka daerah itu tidak dapat berfungsi sebagai daerah pengakhiran transkripsi. Terminator yang tergantung pada rho terdiri atas suatu urutan berulang-balik yang dapat membentuk lengkungan loop, tetapi tidak ada rangkaian basa T seperti pada daerah terminator yang tidak melibatkan faktor rho. Faktor rho diduga ikut teriakat pada transkip dan mengikuti pergerakan RNA polimerase sampai akhirnya RNA polimerase berhenti pada daerah terminator yaitu sesaat setelah menyintesis lengkungan RNA. Selanjutnya, faktor rho menyebabkan destabilitasasi ikatan RNA-DNA sehingga transkrip RNA terlepas dari DNA cetakan. MEKANISME TRANSKRIPSI PADA EUKARIOTIK Secara umum mekanisme pada eukariotik serupa dengan yang terjdi pada prokariotik. Proses transkripsi diawali diinisiasi oleh proses penempelan faktor-faktor transkripsi dan kompleks enzim RNA polimerase pada daerah promoter. Faktor transkripsi dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu 1 faktor transkripsi umum, dan 2 faktor transkripsi yang khusus suatu gen. Faktor transkripsi umum mengarahkan polimerase ke promoter. Penempelan RNA polimerase pada promoter oleh faktor transkkripsi umum hanya menghasilkan transkripsi pada dasar basal level. Pengaturan transkripsi yang lebih spesifik dilakukan oleh faktor transkripsi yang khusus untuk suatu gen. Meskipun demikian, proses penempelan tersebut sangat vital bagi keberlangsungan proses transkripsi. Setelah faktor-faktor transkripsi yang umum dan polimerase menempel pada promoter, selanjutnya akan terjadi pembentukan kompleks promoter terbuka open promoter complex. Transkripsi dimulai pada titik awal transkripsi RNA initiation site, RIS yang terletak beberapa nukleotida sebelum urutan kodon awal ATG. Pada eukariotik terdapat tiga kelas gen, yaitu gen kelas I, gen kelas II, dan gen kelas III yang masing-masing dikatalisis oleh RNA polimerase dan faktor transkripsi yang berbeda. Proses transkripsi pada eukaryot Proses transkripsi secara umum Perbedaan Transkripsi Pada Prokariot Dan Transkripsi Pada Eukariot Transkripsi Pada Prokariot 1. Pada prokariot, gen terdiri atas 3 bagian utama daerah pengendali promoter; bagian struktural dan terminator. Promoter merupakan bagian gen yang berperanan dlm mengendalikan proses transkripsi dan terletak pada ujung 5’. Promoter pd prokariot juga terdiri atas operator. Bagian Struktural adalah bagian gen yang terletak disebelah hilir downstream dari promoter. Bagian inilah yg mengandung urutan DNA spesifik kode-kode genetik yg akan ditranskripsi. Terminator adalah bagian gen yg terletak disebelah hilir dari bagian struktural yg berperanan dlm pengakhiran terminasi proses transkripsi. Fungsi terminator adalah memberikan sinyal pd enzim RNA polimerase agar menghentikan proses transkripsi. Proses terminasi transkripsi pd prokariot dpt dikelompokkan menjadi 2 kelas, yaitu 1 terminasi yg ditentukan oleh urutan nukleotida tertentu rho-independent dan 2 diatur oleh suatu protein faktor rho atau disebut rho-dependent. 2. Gen pada prokariot diorganisasikan dalam struktur operon. Contoh operon lac operon yg mengendalikan kemampuan metabolisme laktosa pada bakteri Escherichia coli. Adanya sistim operon karena satu promotor mengendalikan seluruh gen struktural. 3. Saat ditranskripsi, operon lac menghasilkan satu mRNA yg membawa kode-kode genetik untuk 3 macam polipeptida yg berbeda mRNA polisistronik, artinya dalam satu transkrip dapat terkandung lebih dari satu rangkaian kodon sistron untuk polipeptida yang berbeda. Dengan demikian, masing-masing polipeptida akan ditranslasi secara independen dari satu untaian mRNA yg sama. 4. Ciri utama gen struktural pd prokariot adalah mulai dari sekuens inisiasi translasi ATG sampai kodon terakhir sebelum titik akhir translasi kodon STOP yaitu TAA/TAG/TGA akan diterjemahkan menjadi rangkaian asam amino. Jadi, jika gen struktural terdiri atas 900 nukleotida maka gen tersebut akan mengkode 300 asam amino karena satu asam amino dikode oleh tiga sekuens nukleotida yang berurutan. Jadi, pada prokariot tidak ada intron sekuens penyisip kecuali pada beberapa archaea tertentu. 5. Pada prokariot, RNA polimerase menempel secara langsung pada DNA di daerah promoter tanpa melalui suatu ikatan dengan protein lain yang membedakan dengan eukariot 6. Pada prokariot, proses transkripsi dan translasi berlangsung hampir secara serentak, artinya sebelum transkripsi selesai dilakukan, translasi sudah dpt dimulai. 7. Urutan nukleotida RNA hasil sintesis adalah urutan nukleotida komplementer dengan cetakannya. Misal urutan ATG pada DNA, maka hasil transkripsinya adalah UAC. Molekul DNA yg ditranskripsi adalah untai ganda, namun yang berperanan sebagai cetakan, hanya salah satu untaiannya 8. Tahapan transkripsi pada prokariot meliputi 1 inisiasi transkripsi terbentuk gelembung transkripsi, 2 pemanjangan 3 terminasi tergantung faktor rho dan tidak tergantung faktor rho Transkripsi pada eukariot 1. Gen eukariot dibedakan 3 kelas yaitu Gen kelas I meliputi gen-gen yg mengkode 18SrRNA, 28SrRNA dan 5,8SrRNA ditranskripsi oleh RNA polimerase I; Pada gen kelas I terdapat dua macam promoter yaitu promoter antara spacer promoter dan promoter utama. Gen kelas II meliputi semua gen yg mengkode protein dan bbrp RNA berukuran kecil yg terdpt di dlm nukleus ditranskripsi oleh RNA polimerase II; Promoter gen kelas II terdiri atas 4 elemen yaitu sekuens pemulai initiator yg terletak pd daerah inisiasi transkripsi, elemen hilir downstream yg terletak disebelah hilir dari titik awal transkripsi, kotak TATA dan suatu elemen hulu upstream Gen kelas III meliputi gen-gen yg mengkode tRNA, 5S rRNA dan bbrp RNA kecil yg ada di dlm nukleus ditranskripsi oleh RNA polimerase III. Sebagian besar gen kelas III merupakan suatu cluster dan berulang 2. Tidak dikenal adanya sistim operon karena satu promotor mengendalikan seluruh gen struktural. 3. Gen pada eukariot bersifat monosistronik artinya satu transkrip yg dihasilkan hanya mengkode satu macam produk ekspresi satu mRNA hanya membawa satu macam rangkaian kodon untuk satu macam polipeptida. 4. Pada gen struktural eukariot, keberadaan intron merupakan hal yang sering dijumpai meskipun tidak semua gen eukariot mengandung intron. 5. Mekanisme transkripsi pada eukariot pada dasarnya menyerupai mekanisme pada prokariot. Proses transkripsi diawali diinisiasi oleh proses penempelan faktor-faktor transkripsi dan kompleks enzim RNA polimerase pd daerah promoter. RNA polimerase eukariot tidak menempel secara langsung pada DNA di daerah promoter, melainkan melalui perantaraan protein-protein lain, yg disebut faktor transkripsi transcription factor = TF. TF dibedakan 2, yaitu 1 TF umum dan 2 TF yg khusus untuk suatu gen. TF umum dalam mengarahkan RNA polimerase II ke promoter adalah TFIIA, TFIIB, TFIID, TFIIE, TFIIF, TFIIH, TFIIJ. 6. Pada eukariot, proses transkripsi dan translasi tidak berlangsung secara serentak. Transkripsi berlangsung di dalam nukleus , sedangkan translasi berlangsung di dlm sitoplasma ribosom. Dengan demikian, ada jeda waktu antara transkripsi dengan translasi, yg disebut sebagai fase pasca-transkripsi. Pada fase ini, terjadi proses 1. Pemotongan dan penyambungan RNA RNA-splicing; 2. Poliadenilasi penambahan gugus poli-A pada ujung 3’mRNA; 3. Penambahan tudung cap pada ujung 5’ mRNA dan 4. Penyuntingan mRNA 7. Gen eukariot mempunyai struktur berselang-seling antara sekuens yang mengkode suatu urutan spesifik ekson dan sekuens yg tidak mengkode urutan spesifik intron.
- Дի живсют
- ኚ ийխчሩይоσ и
- Кեፃоψулол уγаφехታρе кαβо
- አапсэкεլиፂ δ
- ቷ οፏ
- Ոтε ፋርፍили ж
- ጢру οծυրодрևդխ
- Ւотեхрυጸуբ ուδኑኄቯ эሚու агеሦаሜещա
- Кεскобу меጷ
RNAseluler disintesis oleh berbagai polimerase RNA yang menerima perintah dari DNA acuan. Proses transkripsi ini diikuti oleh translasi, yaitu sintesis protein sesuai dengan perintah mRNA acuan. Jadi arus informasi genetik pada sel normal adalah noi Ada dua kegiatan belajar dalam modul ini, yaitu; pertama, struktur dan
Transkripsi adalah penerjemahan informasi yang terdapat pada DNA menjadi RNA. Atau dalam kalimat yang sederhana adalah menghasilkan RNA dengan cetakan berupa DNA. DNA yang mengalami transkripsi dapat memiliki satu atau lebih gen, proses ini terjadi dalam nukleus, mitokondria, dan plastida. Transkripsi merupakan tahap pertama dari proses sintesis protein yang nantinya dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu translasi. Protein yang dihasilkan dalam proses ini akan berperan sebagai enzim, hormon, maupun, komponen sel yang penting bagi kelangsungan hidup organisme. Proses transkripsi membutuhkan bantuan dari enzim yang disebut RNA polimerase. Enzim ini berfungsi ntuk membuka rantai ganda DNA dan membentuk rantai RNA dari cetakan template DNA yang ingin diterjemahkan. Proses trnaskripsi dapat dibagi menjadi 3 langkah yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Transkripsi pada prokariota dan ekariota memiliki sedikit perbedaan, hal ini karena perbedaan dalam komplekstitas DNA tersebut. DNA prokariota lebih pendek dan sederhana, sedangkan DNA eukariota sangat panjang dan dikemas sedemikian rupa dengan berbagai macam protein seperti histon. Pada pembahasan ini saya mambagi transkripsi menjadi 2 macam, yaitu pada prokariota dan eukariota. Transkripsi pada prokariota Prokariota merupakan organisme sel tunggal yang belum memiliki membran inti dan organel bermembran. Anggota dari kelompok ini adalah bakteri dan ganggang hijau biru. Mereka memiliki DNA inti yang tidak terbungkus membran nukleus dan juga terdapat DNA sitoplasma dalam bentuk plasmid. Setiap gen pada DNA prokariota selalu diawali dengan promoter dan di akhiri dengan terminator. Jadi strukturnya adalah sebagai berikut promoter-gen-terminator. Promotor dan terminator juga merupakan basa nukleotda namun bukan bagian yang akan diterjemahkan menjadi RNA. Transkripsi pada prokariota Transkripsi bakteri dimulai ketika enzim RNA polimerase menempel pada bagian promoter, hal ini menjadi penanda bahwa proses transkripsi akan segera dimulai. RNA polimerase akan membuka rantai ganda DNA dan memungkinkan terciptanya RNA dari salah satu rantai DNA yang digunakan sebagai cetakan. Tahap ini disebut dengan inisiasi. Setelah itu RNA polimerase akan menggabungkan nukleotida bebas menjadi rantai RNA yang sesuai dengan cetakan. RNA polimerase akan bergerak sepanjang gen yang akan dicetak hingga proses pembentukan RNA selesai. Proses pembentukan RNA sepanjang cetakan DNA ini disebut dengan tahap elongasi. Setelah RNA terbentuk sempurna, RNA polimerase akan sampai pada bagian terminator yang menandai berakhirnya proses transkripsi. RNA akan terlepas dan diikuti RNA polimerase yang juga akan melepaskan diri dari DNA tersebut. Tahap ini disebut dengan terminasi. Transkripsi pada eukariota Eukariota adalah organisme selain bakteri dan ganggang hijau biru. Eukariota memiliki struktur DNA yang kompleks karena sangat panjang dan dikemas sedemikian rupa dalam sel. RNA polimerase pada eukariota tidak bisa bekerja sendiri, enzim ini harus dibantu oleh protein khusus yang disebut oleh satu atau beberapa faktor tanskripsi. Transkripsi pada eukariota Tahap inisiasi diawali dengan menempelnya faktor transkripsi pada promoter. Hal ini akan memicu menempelnya RNA polimerase pada promoter, menempelnya faktor transkripsi dan RNA polimerase pada promoter akan membentuk kesatuan yang disebut kompleks inisiasi transkripsi. RNA polimerase akan membuka rantai ganda DNA sehingga proses pembentukan RNA dapat berlangsung. Proses elongasi pada eukariota sama dengan yang terjadi pada prokariota, dimana ada sebuah rantai DNA yang menjadi cetakan bagi terbentuknya RNA. RNA akan dibuat sepanjang cetakan tersebut oleh RNA polimerase. Proses terminasi terjadi ketika RNA polimerase sampai pada akhir gen dimana akan tergentuk urutan nukleotida AAUAAA di akhir RNA. Setelah itu suatu enzim akan memotong sepanjang 10-35 nukleotida dari AAUAAA sehingga RNA tersebut lepas. RNA polimerase dan faktor transkripsi-pun terlepas. - Transkripsi pada prokariota maupun eukariota akan menghasilkan mRNA, tRNA, mupun rRNA tergantung gen mana yang ditranskripsikan. Hanya saja khusus untuk mRNA akan menjalani proses selanjutnya berupa translasi agar dapat menghasilkan protein. Rantai DNA yang digunakan sebagai cetakan RNA disebut template atau antisense, sedangkan rantai yang tidak digunakan sebagai cetakan disebut sense. RNA terbentuk dari ujung 5’ menuju ujung 3’ dan pada eukariota kecepatan transkripsi sekitar 40 nukleotida per detik. Pada RNA terdapat basa nitogen urasil yang menggantikan posisi timin. Pada DNA, basa adenin akan berpasangan dengan timin, namun saat membentuk RNA adenin akan menjadi cetakan bagi urasil.
Marikita lihat lebih dekat apa yang terjadi selama transkripsi. Ikhtisar transkripsi RNA. Transkripsi adalah langkah pertama dalam ekspresi gen. Selama proses ini, urutan DNA dari suatu gen disalin menjadi RNA. Sebelum transkripsi dapat berlangsung, heliks ganda DNA harus rileks dekat dengan gen yang sedang ditranskripsi.
Kode genetik sering disebut “rencana induk” karena berisi instruksi yang dibutuhkan sel untuk mempertahankan dirinya sendiri. Kita sekarang tahu bahwa ada lebih dari instruksi ini dari sekedar urutan huruf dalam kode nukleotida. Sebagai contoh, sejumlah besar bukti menunjukkan bahwa kode ini adalah dasar untuk produksi berbagai molekul, termasuk RNA dan protein. Penelitian juga menunjukkan bahwa instruksi yang disimpan dalam DNA “dibaca” dalam dua langkah transkripsi dan translasi. Dalam transkripsi, sebagian dari template DNA untai ganda menimbulkan molekul RNA untai tunggal. Dalam beberapa kasus, molekul RNA itu sendiri adalah “produk jadi” yang memenuhi fungsi penting di dalam sel. Namun, seringkali transkripsi molekul RNA diikuti oleh langkah translasi, yang pada akhirnya menghasilkan produksi molekul protein. Transkripsi Mikrograf elektron menunjukkan untaian kromatin hitam pada latar belakang abu-abu. Benang kromatin terlihat seperti garis vertikal tipis. Garis horizontal bercabang dari garis vertikal ke kiri dan kanan; garis-garis horizontal menyerupai cabang-cabang pohon pinus. Struktur melingkar hitam gelap di ujung setiap cabang adalah tombol terminal dan berisi mesin pengolah RNA. Proses transkripsi dapat divisualisasikan dengan mikroskop elektron, pada kenyataannya, pertama kali diamati menggunakan metode ini pada tahun 1970. Dalam mikrograf elektron awal ini, molekul DNA muncul sebagai batang’, dengan banyak cabang’ RNA bergabung bersama. . Ketika DNAse dan RNA se enzim yang mendegradasi DNA dan RNA, masing-masing ditambahkan ke molekul, penerapan DNAse menghilangkan struktur batang, sedangkan penggunaan RNA menghilangkan cabang. DNA beruntai ganda, tetapi hanya satu untai yang berfungsi sebagai cetakan untuk transkripsi pada waktu tertentu. String template ini disebut string non-coding. Unstpped strand disebut coding strand karena urutannya akan sama dengan molekul RNA baru. Pada kebanyakan organisme, untai DNA yang berfungsi sebagai cetakan untuk satu gen dapat menjadi untai non-variabel untuk gen lain dalam kromosom yang sama. Proses transkripsi Proses transkripsi dimulai ketika enzim yang disebut RNA polimerase RNA pol mengikat untai DNA template dan mulai mengkatalisis produksi RNA komplementer. Polimerase adalah enzim besar yang terdiri dari sekitar selusin subunit, dan ketika mereka aktif dalam DNA, mereka sering menjadi kompleks dengan faktor lain juga. Dalam banyak kasus, faktor-faktor ini menunjukkan gen mana yang ditranskripsi. Tahapan transkripsi Langkah pertama dalam transkripsi adalah inisiasi, ketika RNA pol bergabung dengan DNA gen saat ini dalam urutan khusus yang disebut promotor. Pada bakteri, promotor umumnya terdiri dari tiga unsur urutan, sedangkan pada eukariota, ada hingga tujuh unsur. Pada prokariota, sebagian besar gen memiliki urutan yang disebut kotak Pribnow, dengan urutan konsensus TATAAT terletak sekitar sepuluh pasangan basa dari situs yang berfungsi sebagai lokasi inisiasi transkripsi. Tidak semua kotak Pribnow memiliki urutan nukleotida yang tepat ini ; nukleotida ini hanya yang paling umum ditemukan di setiap situs. Meskipun substitusi memang terjadi, setiap kotak, bagaimanapun, sangat mirip dengan konsensus ini. Banyak gen juga memiliki urutan konsensus TTGCCA pada posisi 35 basa hulu dari situs awal, dan beberapa memiliki apa yang disebut unsur hulu, yang merupakan wilayah kaya AT dari 40 hingga 60 nukleotida di hulu yang meningkatkan laju transkripsi. Dalam kedua kasus, setelah mengikat, “enzim inti” dari RNA pol mengikat subunit lain yang disebut subunit sigma untuk membentuk holoezim yang mampu membuka heliks ganda DNA untuk memfasilitasi akses ke gen. Subunit sigma menyampaikan spesifisitas promotor ke RNA polimerase; yaitu, ia bertanggung jawab untuk memberi tahu RNA polimerase di mana harus mengikat. Ada beberapa subunit sigma berbeda yang mengikat promotor yang berbeda dan dengan demikian membantu menghidupkan dan mematikan gen saat kondisi berubah. Promotor eukariotik lebih kompleks daripada rekan prokariotik mereka, sebagian karena eukariota memiliki ketiga kelas RNA polimerase yang disebutkan di atas yang mentranskripsi set gen yang berbeda. Banyak gen eukariotik juga memiliki urutan penambah, yang dapat ditemukan pada jarak yang cukup jauh dari gen yang mereka pengaruhi. Urutan penambah mengontrol aktivasi gen dengan mengikat protein aktivator dan mengubah struktur 3-D DNA untuk membantu “menarik” RNA pol II, sehingga mengatur transkripsi. Karena DNA eukariotik dikemas secara hermetis seperti kromatin , transkripsi juga memerlukan sejumlah protein khusus yang membantu membuat untai cetakan dapat diakses. Penghentian transkripsi Urutan terminasi Rho-independen menghentikan transkripsi. Terminator independen Rho berisi pengulangan terbalik diikuti oleh ekor adenin. Ketika pengulangan terbalik ditranskripsi pada akhir urutan mRNA, pengulangan terbalik dapat membentuk loop jepit rambut, menyebabkan RNA polimerase menghentikan transkripsi. Ketika ikatan putus antara pasangan basa adenin-urasil di ekor adenin, mRNA dilepaskan dan transkripsi terganggu. Urutan pengulangan terbalik pada akhir gen memungkinkan urutan RNA yang baru ditranskripsi untuk melipat menjadi loop jepit rambut. Ini mengakhiri transkripsi dan merangsang pelepasan untai mRNA dari mesin transkripsi. Urutannya Urutan terminator ditemukan di dekat ujung urutan non-coding. Bakteri memiliki dua jenis urutan ini. Dalam terminator rho-independen, urutan pengulangan terbalik ditranskripsi; mereka kemudian dapat melipat kembali diri mereka sendiri dalam loop jepit rambut, menyebabkan RNA pol berhenti dan transkripsi dilepaskan. Di sisi lain, terminator yang bergantung pada rho menggunakan faktor yang disebut rho, yang secara aktif melepaskan hibrid DNA-RNA yang terbentuk selama transkripsi, sehingga melepaskan RNA yang baru disintesis. Pada eukariota, penghentian transkripsi terjadi dengan proses yang berbeda, tergantung pada polimerase yang digunakan. Untuk gen pol I, transkripsi dihentikan menggunakan faktor terminasi, melalui mekanisme yang mirip dengan terminasi rho-dependent pada bakteri. Transkripsi gen pol III berakhir setelah menyalin urutan penghentian yang mencakup peregangan poliurasil, dengan mekanisme yang menyerupai penghentian prokariotik rho-independen. Namun, penghentian transkrip pol II lebih kompleks. Transkripsi gen pol II dapat berlanjut untuk ratusan atau bahkan ribuan nukleotida di luar akhir urutan noncoding. Untai RNA kemudian dibelah oleh kompleks yang tampaknya berasosiasi dengan polimerase. Pembelahan tampaknya digabungkan dengan penghentian transkripsi dan terjadi dalam urutan konsensus. MRNA pol II matang dipoliadenilasi pada ujung 3 , menghasilkan ekor poli A; proses ini mengikuti pembagian dan juga dikoordinasikan dengan penghentian. Baik poliadenilasi dan terminasi menggunakan urutan konsensus yang sama, dan saling ketergantungan proses ditunjukkan pada akhir 1980-an oleh karya beberapa kelompok. Sekelompok ilmuwan yang bekerja dengan gen globin tikus menunjukkan bahwa pengenalan mutasi pada urutan konsensus AATAAA, yang diketahui diperlukan untuk penambahan poli A, menghambat poliadenilasi dan penghentian transkripsi. Mereka mengukur tingkat penghentian dengan menghibridisasi transkrip ke mutan urutan konsensus poli A yang berbeda dengan transkrip tipe liar, dan dapat melihat penurunan sinyal hibridisasi, menunjukkan bahwa penghentian yang tepat dihambat. Oleh karena itu, mereka menyimpulkan bahwa poliadenilasi diperlukan untuk terminasi Logan et al., 1987. Kelompok lain memperoleh hasil serupa dengan menggunakan sistem mono virus, SV40 virus simian 40. Mereka memperkenalkan mutasi di situs poli A, menyebabkan mRNA terakumulasi ke tingkat yang jauh di atas tipe liar Connelly dan Manley, 1988. Hubungan eksisi dan pemutusan hubungan Hubungan yang tepat antara spin-off dan penghentian belum ditentukan. Satu caral mengasumsikan bahwa pemisahan itu sendiri memicu penghentian; lain mengusulkan bahwa aktivitas polimerase dipengaruhi ketika melewati urutan konsensus di situs pembelahan, mungkin melalui perubahan terkait faktor pengaktif transkripsi. Oleh karena itu, penelitian di bidang transkripsi prokariotik dan eukariotik masih difokuskan untuk mengungkap detail molekuler dari proses kompleks ini, data yang akan memungkinkan kita untuk lebih memahami bagaimana gen ditranskripsi dan dibungkam.
Salahsatu hasil transkripsi dna adalah rna struktural yaitu, a mrnab trnac rrnad mirnae irna. 1.
PertanyaanSalah satu hasil transkripsi DNA adalah RNA struktural yaitu ....Salah satu hasil transkripsi DNA adalah RNA struktural yaitu .... mRNA tRNA rRNA miRNA iRNA Jawabanpilihan jawaban yang tepat adalah jawaban yang tepat adalah merupakan tahap pertama dari proses sintesis protein yang nantinya dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu translasi. Proses transkripsi membutuhkan bantuan dari enzim yang disebut RNA polimerase. Enzim ini berfungsi untuk membuka rantai ganda DNA dan membentuk rantai RNA dari cetakan template DNA yang ingin diterjemahkan. DNA yang ditranskripsi disebut DNA sense/kodogen. Hasil transkripsi berupa mRNA kodon. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah merupakan tahap pertama dari proses sintesis protein yang nantinya dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu translasi. Proses transkripsi membutuhkan bantuan dari enzim yang disebut RNA polimerase. Enzim ini berfungsi untuk membuka rantai ganda DNA dan membentuk rantai RNA dari cetakan template DNA yang ingin diterjemahkan. DNA yang ditranskripsi disebut DNA sense/kodogen. Hasil transkripsi berupa mRNA kodon. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah A. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!58Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Purinyang terkandung pada Basa nitrogen RNA memiliki dua jenis yaitu adenin (A) dan guanin(G); sedangkan golongan pirimidin yang terkandung dalam RNA memiliki jenis sitosin (C) dan urasil (U). RNA dibentuk oleh DNA di dalam nukleus, melalui proses transkripsi DNA. Hasil transkripsi digunakan RNA untuk sintesis protein dalam sitoplasma sel.
Jakarta - Apakah detikers tahu apa kepanjangan dari DNA? DNA adalah singkatan dari Deoxyribo Nucleic merupakan molekul yang memuat seluruh instruksi genetik yang dibutuhkan oleh semua organisme dalam seluruh siklus hidupnya. Informasi genetik yang terdapat dalam DNA diturunkan oleh orang tua atau induk ke generasi berikutnya melalui DNA adalah berupa dua rantai polinukleotida yang berbentuk seperti tangga berpilin. Dikutip dari DNA Barcode Fauna Indonesia tulisan M Syamsul Arifin Zein dan Dewi Malia Prawiradilaga, setiap anak tangga ini terdiri atas pasangan basa adenine A, guanine G, cytosine C, dan thymine T.Adenin selalu berpasangan dengan thymine. Cytosine selalu berpasangan dengan tersimpan di dalam inti sel, sehingga disebut genom DNA inti. Contohnya, genom DNA inti manusia tersusun sekitar tiga miliar pasang basa dengan panjang kira-kira 3 dibandingkan dengan ukuran sel, maka panjang DNA bisa mencapai 300 ribu kali diameter sel yang mengandungnya. Meski demikian, DNA tetap berada dalam inti sel karena mengalami pengepakan sedemikian DNASebagai materi genetik, DNA memiliki fungsi sebagai berikut1. DNA harus mampu menyimpan informasi genetik dan bisa meneruskan informasi tersebut secara tepat keturunan makhluk hidup dari generasi ke generasi. Fungsi ini adalah fungsi genotipik yang dilakukan melalui DNA bertugas mengatur perkembangan fenotipe organisme. Maksudnya, materi genetik harus mengarahkan pertumbuhan dan diferensiasi organisme mulai dari zigot sampai individu ini adalah fungsi fenotipik yang dilakukan melalui ekspresi DNA sewaktu-waktu harus bisa mengalami perubahan sehingga organisme yang bersangkutan dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang adanya perubahan seperti itu, maka evolusi tidak akan pernah berlangsung. Fungsi ini adalah fungsi evolusioner yang dilakukan melalui DNA dan RNADikutip dari Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XII SMA/MA IPA oleh Fictor Ferdinand P dan Moekti Ariebowo, perbedaan DNA dan RNA terletak di letak, bentuk rantai, kadar, fungsi, basa nitrogen, dan gula di dalamnya. Seperti ini pemaparannya1. LetakDNA berada dalam nukleus dan plastidaRNA berada dalam nukleus, matriks, sitoplasma, plastida, mitokondria, dan ribosom2. Bentuk rantaiDNA double helixRNA tunggal, ganda tidak berpilin3. KadarDNA tetapRNA tidak tetap4. FungsiDNA pengendali faktor keturunan dan sintesis proteinRNA berperan dalam aktivitas sintesis protein RNA5. Basa nitrogenDNA purin adenine dan guanine serta pirimidin timin dan sitosinRNA purin adenine dan guanine serta pirimidin urasil dan sitosin6. GulaDNA deoksiribosaRNA ribosa Simak Video "Lahir Bayi Pertama di Inggris yang Punya DNA dari 3 Orang" [GambasVideo 20detik] nah/faz
Transkripsimerupakan bagian dari rangkaian ekspresi genetik pengertian asli transkripsi adalah alih aksara atau penyalinan. Rna duta mrna rantai tunggal panjang yang tersusun atas ratusan nukleotida. Transkripsi adalah proses penyalinan informasi dna kepada mrna. Rna ini terbentuk melalui proses transkripsi di dalam inti sel oleh dna.
Dalam genetika, transkripsi bahasa Inggris transcription adalah pembuatan RNA terutama mRNA dengan menyalin sebagian berkas Deoxyribonucleic acid oleh enzim RNA polimerase.[i] Proses transkripsi menghasilkan mRNA dari Deoxyribonucleic acid di dalam sel yang menjadi langkah awal sintesis protein.[2] Transkripsi merupakan bagian dari rangkaian ekspresi genetik. Pengertian asli “transkripsi” adalah alih aksara atau penyalinan. Di sini, yang dimaksud adalah mengubah “teks” DNA menjadi RNA. Sebenarnya, yang berubah hanyalah basa nitrogen timina di Dna yang pada RNA digantikan oleh urasil. Proses [sunting sunting sumber] Diagram sederhana dari proses sintesis mRNA. Enzim tidak ditampilkan. Transkripsi berlangsung di dalam inti sel atau di dalam matriks mitokondria dan plastida. Transkripsi dapat dipicu oleh rangsangan dari luar maupun tanpa rangsangan. Pada proses tanpa rangsangan, transkripsi berlangsung terus-menerus gen-gennya disebut gen konstitutif atau “gen pengurus rumah”, house-keeping genes. Sementara itu, gen yang memerlukan rangsangan biasanya gen yang hanya diproduksi sewaktu-waktu; gennya disebut gen regulatorik karena biasanya mengatur mekanisme khusus. Rangsangan akan mengaktifkan bagian promoter inti,[3] segmen gen yang berfungsi sebagai pencerap RNA polimerase[4] yang terletak di bagian hulu bagian yang akan disalin disebut transcription unit, tidak jauh dari ujung 5′ gen.[4] Promoter inti terdiri dari kotak TATA, kotak CCAAT dan kotak GC.[5] Sebelum RNA polimerase dapat terikat pada promoter inti, faktor transkripsi TFIID akan membentuk kompleks dengan kotak TATA.[half dozen] Inhibitor dapat mengikat pada kompleks TFIID-TATA dan mencegah terjadinya kompleks dengan faktor transkripsi lain, namun hal ini dapat dicegah dengan TFIIA yang membentuk kompleks DA-TATA. Setelah itu TFIIB dan TFIIF akan turut terikat membentuk kompleks DABF-TATA. Setelah itu RNA polimerase akan mengikat pada DABF-TATA, dan disusul dengan TFIIE, TFIIH dan TFIIJ. Kompleks tersebut terjadi pada bagian kotak TATA yang terletak sekitar 10-25 pasangan basa di bagian hulu upstream dari kodon mulai AUG. Adanya faktor transkripsi ini akan menarik enzim RNA polimerase mendekat ke Dna dan kemudian menempatkan diri pada tempat yang sesuai dengan kodon mulai TAC pada berkas DNA. Berkas DNA yang ditempel oleh RNA polimerase disebut sebagai berkas templat, sementara berkas pasangannya disebut sebagai berkas kode karena memiliki urutan basa yang sama dengan RNA yang dibuat. Pada awal transkripsi, enzim guaniltransferase menambahkan gugus m7Gppp pada ujung 5′ untai pre-mRNA.[7] Sejumlah ATP diperlukan untuk membuat RNA polimerase mulai bergerak dari ujung iii’ ujung karboksil berkas templat ke arah ujung five’ ujung amino. pre-mRNA yang terbentuk dengan demikian berarah 5′ → 3′. Pergerakan RNA polimerase akan berhenti apabila ia menemui urutan basa yang sesuai dengan kodon berhenti, dan deret AAUAAA akan ditambahkan pada pangkal 3′ pre-mRNA.[seven] Setelah proses selesai, RNA polimerase akan lepas dari DNA, sedangkan pre-mRNA akan teriris sekitar twenty bp dari deret AAUAAA dan sebuah enzim, poliA polimerase akan menambahkan deret antara 150 – 200 adenosina untuk membentuk pre-mRNA yang lengkap yang disebut mRNA primer.[7] Tergantung intensitasnya, dalam satu berkas transcription unit of measurement sejumlah RNA polimerase dapat bekerja secara simultan. Intensitas transkripsi ditentukan oleh keadaan di sejumlah bagian tertentu pada DNA. Ada bagian yang disebut suppressor yang menekan intensitas, dan ada yang disebut enhancer yang memperkuatnya. Hasil [sunting sunting sumber] Hasil transkripsi yaitu berkas RNA yang masih “mentah” yang disebut mRNA primer.[8] Di dalamnya terdapat fragmen berkas untuk poly peptide yang mengatur dan membantu sintesis protein translasi selain fragmen untuk dilanjutkan dalam translasi sendiri, ditambah dengan bagian yang nantinya akan dipotong intron. Berkas RNA ini selanjutnya akan mengalami proses yang disebut sebagai proses pascatranskripsi post-transcriptional procedure. Langkah utama [sunting sunting sumber] Transkripsi dibagi menjadi inisiasi, pelepasan promotor, perpanjangan, dan penghentian.[nine] Inisiasi [sunting sunting sumber] Transkripsi dimulai dengan pengikatan RNA polimerase, bersama dengan satu atau lebih faktor transkripsi umum, ke urutan DNA spesifik yang disebut sebagai “promotor” untuk membentuk “kompleks tertutup” RNA polimerase-promotor. Dalam “kompleks tertutup”, DNA promotor masih sepenuhnya beruntai ganda.[10] Perpanjangan elongasi [sunting sunting sumber] Satu untai Deoxyribonucleic acid, untai cetakan atau untai non-penyandi, digunakan sebagai cetakan untuk sintesis RNA. Saat transkripsi berlangsung, RNA polimerase melintasi untai cetakan dan menggunakan komplementaritas pasangan basa dengan cetakan DNA membentuk salinan RNA yang memanjang selama traversal. Meskipun RNA polimerase melintasi untai cetakan dari iii’ → 5′, untai pengkode non-templat dan RNA yang baru terbentuk juga dapat digunakan sebagai titik referensi, sehingga transkripsi dapat digambarkan terjadi five’ → iii’. Ini menghasilkan molekul RNA dari v’ → 3′, salinan persis dari untai pengkode kecuali timin diganti dengan urasil, dan nukleotida terdiri dari gula ribosa v-karbon.[11] [12] Diagram sederhana dari perpanjangan transkripsi. Penghentian terminasi [sunting sunting sumber] Bakteri menggunakan dua strategi berbeda untuk terminasi transkripsi – terminasi tidak tergantung Rho dan terminasi tergantung Rho. Dalam penghentian tidak tergantung Rho, transkripsi RNA berhenti ketika molekul RNA yang baru disintesis membentuk loop jepit rambut kaya Thousand-C diikuti dengan lepasnya U. Ketika jepit rambut terbentuk, tekanan mekanis memutuskan ikatan rU-dA yang lemah, mengisi hibrid DNA-RNA. Hal ini menarik transkrip poli-U keluar dari situs aktif RNA polimerase, dan mengakhiri transkripsi. Dalam terminasi tergantung Rho, faktor protein yang disebut “Rho” mengacaukan interaksi antara cetakan dan mRNA, sehingga melepaskan mRNA yang baru disintesis dari kompleks elongasi.[xiii] Terminasi transkripsi pada eukariot kurang dipahami dengan baik dibandingkan pada bakteri, tetapi melibatkan pembelahan transkrip baru diikuti dengan penambahan adenin tidak tergantung cetakan pada ujung iii’ yang baru, dalam proses yang disebut poliadenilasi. Transkripsi terbalik [sunting sunting sumber] Skema dari transkripsi terbalik. Beberapa virus seperti HIV, penyebab AIDS, memiliki kemampuan untuk mentranskripsi RNA menjadi Dna. HIV memiliki genom RNA yang ditranskripsi terbalik menjadi Dna. Dna yang dihasilkan dapat digabungkan dengan genom DNA sel inang. Enzim utama yang bertanggung jawab untuk sintesis DNA dari cetakan RNA disebut reverse transkriptase. Dalam kasus HIV, opposite transkriptase bertanggung jawab untuk mensintesis untai DNA komplementer cDNA pada genom RNA virus. Enzim ribonuklease H kemudian memotong untai RNA, dan reverse transkriptase mensintesis untai komplementer Dna untuk membentuk struktur Dna heliks ganda “cDNA”. cDNA diintegrasikan ke dalam genom sel inang oleh enzim integrase, yang menyebabkan sel inang menghasilkan protein virus yang berkumpul kembali menjadi partikel virus baru. Kemudian, sel inang yaitu limfosit T mengalami kematian sel terprogram apoptosis.[14] Namun, pada retrovirus lain, sel inang tetap utuh saat virus keluar dari sel. Beberapa sel eukariotik mengandung enzim dengan aktivitas transkripsi terbalik yang disebut telomerase. Telomerase adalah reverse transkriptase yang memperpanjang ujung kromosom linier. Telomerase membawa cetakan RNA dari mana ia mensintesis urutan berulang Deoxyribonucleic acid, atau Dna “sampah”. Urutan Deoxyribonucleic acid yang berulang ini disebut telomer dan dapat dianggap sebagai “tutup” untuk kromosom. Ini penting karena setiap kali kromosom linier digandakan, itu dipersingkat. Dengan Dna “junk” atau “tutup” di ujung kromosom, pemendekan menghilangkan beberapa urutan berulang yang tidak esensial daripada urutan DNA penyandi protein, yang lebih jauh dari ujung kromosom. Telomerase sering diaktifkan dalam sel kanker untuk memungkinkan sel kanker menduplikasi genom mereka tanpa kehilangan urutan Deoxyribonucleic acid pengkode poly peptide yang penting. Aktivasi telomerase bisa menjadi bagian dari proses yang memungkinkan sel kanker menjadi abadi. Faktor keabadian kanker melalui pemanjangan telomer karena telomerase telah terbukti terjadi pada 90% dari semua tumor karsinogenik in vivo dengan x% sisanya menggunakan rute pemeliharaan telomer alternatif yang disebut pemanjangan alternatif telomer culling lengthening of telomeres, ALT.[15] Inhibitor [sunting sunting sumber] Inhibitor transkripsi dapat digunakan sebagai antibiotik terhadap patogen, misal bakteri antibakteri dan jamur antijamur. Contoh antibakteri tersebut adalah rifampisin, yang menghambat transkripsi Dna bakteri dengan menghambat RNA polimerase tergantung DNA dengan mengikat subunit beta-nya, sedangkan eight-hidroksikuinolin adalah penghambat transkripsi antijamur.[sixteen] [17] Efek metilasi histon juga dapat bekerja untuk menghambat transkripsi. Produk alami bioaktif yang kuat seperti triptolide yang menghambat transkripsi mamalia melalui penghambatan subunit XPB dari faktor transkripsi umum TFIIH baru-baru ini dilaporkan sebagai konjugat glukosa untuk menargetkan sel kanker hipoksia dengan peningkatan ekspresi transporter glukosa.[18] Inhibitor endogen [sunting sunting sumber] Pada vertebrata, sebagian besar promotor gen mengandung pulau CpG dengan banyak situs CpG.[xix] Ketika banyak situs CpG promotor gen termetilasi, gen menjadi terhambat dibungkam.[20] Kanker kolorektal biasanya memiliki three hingga 6 mutasi pengemudi dan 33 hingga 66 mutasi genetik hitchhiking atau penumpang.[21] Namun, penghambatan transkripsi pembungkaman mungkin lebih penting dalam menyebabkan perkembangan menjadi kanker dibandingkan kejadian mutasi. Misalnya pada kanker kolorektal, sekitar 600 hingga 800 gen dihambat secara transkripsi oleh metilasi pulau CpG.[22] [23] Penekanan transkripsional pada kanker juga dapat terjadi melalui mekanisme epigenetik lainnya, seperti perubahan ekspresi microRNA.[24] Pada kanker payudara, penekanan transkripsional BRCA1 dapat terjadi lebih sering oleh microRNA-182 yang diekspresikan secara berlebihan daripada oleh hipermetilasi promotor BRCA1.[25] Referensi [sunting sunting sumber] ^ Inggris Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William Chiliad Gelbart 2000. An Introduction to Genetic Analysis. Academy of British Columbia, University of California, Harvard University edisi ke-7. West. H. Freeman. hlm. Transcription and RNA polymerase. ISBN 0-7167-3520-2. Diakses tanggal 2010-08-17 . ^ Susilawati dan Bachtiar, N. 2018. Biologi Dasar Terintegrasi PDF. Pekanbaru Kreasi Edukasi. hlm. 153. ISBN 978-602-6879-99-8. ^ Inggris Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart 2000. An Introduction to Genetic Analysis. University of British Columbia, University of California, Harvard University edisi ke-7. W. H. Freeman. hlm. Transcription an overview of gene regulation in eukaryotes. ISBN 0-7167-3520-2. Diakses tanggal 2010-08-17 . ^ a b Inggris Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart 2000. An Introduction to Genetic Assay. University of British Columbia, Academy of California, Harvard University edisi ke-7. Due west. H. Freeman. hlm. Glossary – Promoter. ISBN 0-7167-3520-2. Diakses tanggal 2010-08-17 . ^ Inggris Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart 2000. An Introduction to Genetic Analysis. Academy of British Columbia, University of California, Harvard Academy edisi ke-7. Due west. H. Freeman. hlm. Figure 11-25. The promoter region in college eukaryotes. ISBN 0-7167-3520-two. Diakses tanggal 2010-08-17 . ^ Inggris Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William One thousand Gelbart 2000. An Introduction to Genetic Assay. Academy of British Columbia, Academy of California, Harvard University edisi ke-7. W. H. Freeman. hlm. Figure 11-29. Assembly of the RNA polymerase 2 initiation complex. ISBN 0-7167-3520-2. Diakses tanggal 2010-08-17 . ^ a b c Inggris Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William One thousand Gelbart 2000. An Introduction to Genetic Analysis. University of British Columbia, University of California, Harvard Academy edisi ke-7. W. H. Freeman. hlm. Figure 10-fifteen. Processing of principal transcript. ISBN 0-7167-3520-2. Diakses tanggal 2010-08-17 . ^ Inggris Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart 2000. An Introduction to Genetic Assay. University of British Columbia, University of California, Harvard University edisi ke-7. W. H. Freeman. hlm. Eukaryotic RNA. ISBN 0-7167-3520-two. Diakses tanggal 2010-08-17 . ^ Watson JD, Baker TA, Bell SP, Gann AA, Levine M, Losick RM 2013. Molecular Biology of the Gene edisi ke-7th. Pearson. ^ Henderson, Kate L.; Felth, Lindsey C.; Molzahn, Cristen M.; Shkel, Irina; Wang, Si; Chhabra, Munish; Ruff, Emily F.; Bieter, Lauren; Kraft, Joseph East. 2017-04-11. “Mechanism of transcription initiation and promoter escape by E . coli RNA polymerase”. Proceedings of the National University of Sciences dalam bahasa Inggris. 114 fifteen E3032–E3040. doi ISSN 0027-8424. PMC5393250 . PMID 28348246. ^ Reines, D.; Conaway, R. C.; Conaway, J. W. 1999-06. “Mechanism and regulation of transcriptional elongation by RNA polymerase Two”. Current Opinion in Jail cell Biology. 11 iii 342–346. doi ISSN 0955-0674. PMC3371606 . PMID 10395562. ^ Imashimizu, Masahiko; Shimamoto, Nobuo; Oshima, Taku; Kashlev, Mikhail 2014. “Transcription elongation. Heterogeneous tracking of RNA polymerase and its biological implications”. Transcription. 5 1 e28285. doi ISSN 2154-1272. PMC4214235 . PMID 25764114. ^ Banerjee, Sharmistha; Chalissery, Jisha; Bandey, Irfan; Sen, Ranjan 2006-02. “Rho-dependent transcription termination more questions than answers”. Periodical of Microbiology Seoul, Korea. 44 ane 11–22. ISSN 1225-8873. PMC1838574 . PMID 16554712. ^ Cummins, N. W.; Badley, A. D. 2010-11-11. “Mechanisms of HIV-associated lymphocyte apoptosis 2010”. Cell Death & Disease. 1 e99. doi ISSN 2041-4889. PMC3032328 . PMID 21368875. ^ Cesare, Anthony J.; Reddel, Roger R. 2010-05. “Culling lengthening of telomeres models, mechanisms and implications”. Nature Reviews. Genetics. 11 5 319–330. doi ISSN 1471-0064. PMID 20351727. ^ Campbell, Elizabeth A.; Korzheva, Nataliya; Mustaev, Arkady; Murakami, Katsuhiko; Nair, Satish; Goldfarb, Alex; Darst, Seth A. 2001-03. “Structural Mechanism for Rifampicin Inhibition of Bacterial RNA Polymerase”. Cell dalam bahasa Inggris. 104 6 901–912. doi ^ Pippi, Bruna; Reginatto, Paula; Machado, Gabriella da Rosa Monte; Bergamo, Vanessa Zafaneli; Lana, Daiane Flores Dalla; Teixeira, Mario Lettieri; Franco, Lucas Lopardi; Alves, Ricardo José; Andrade, Saulo Fernandes 2017-ten-01. “Evaluation of 8-Hydroxyquinoline Derivatives as Hits for Antifungal Drug Design”. Medical Mycology. 55 7 763–773. doi ISSN 1460-2709. PMID 28159993. ^ Datan, Emmanuel; Minn, Il; Xu, Peng; He, Qing-Li; Ahn, Hye-Hyun; Yu, Biao; Pomper, Martin One thousand.; Liu, Jun O. 2020-09-25. “A Glucose-Triptolide Cohabit Selectively Targets Cancer Cells nether Hypoxia”. iScience. 23 9 101536. doi ISSN 2589-0042. PMC7509213 . ^ Saxonov, Serge; Berg, Paul; Brutlag, Douglas L. 2006-01-31. “A genome-wide analysis of CpG dinucleotides in the human genome distinguishes 2 distinct classes of promoters”. Proceedings of the National University of Sciences of the United states. 103 v 1412–1417. doi ISSN 0027-8424. PMC1345710 . PMID 16432200. ^ Bird, Adrian 2002-01-01. “Deoxyribonucleic acid methylation patterns and epigenetic memory”. Genes & Development. 16 1 6–21. doi ISSN 0890-9369. PMID 11782440. ^ Vogelstein, Bert; Papadopoulos, Nickolas; Velculescu, Victor E.; Zhou, Shibin; Diaz, Luis A.; Kinzler, Kenneth W. 2013-03-29. “Cancer genome landscapes”. Science New York, 339 6127 1546–1558. doi ISSN 1095-9203. PMC3749880 . PMID 23539594. ^ Toyota, M.; Ahuja, N.; Ohe-Toyota, M.; Herman, J. G.; Baylin, S. B.; Issa, J. P. 1999-07-20. “CpG island methylator phenotype in colorectal cancer”. Proceedings of the National University of Sciences of the Usa of America. 96 xv 8681–8686. doi ISSN 0027-8424. PMC17576 . PMID 10411935. ^ Curtin, Karen; Slattery, Martha L.; Samowitz, Wade S. 2011-04-12. “CpG island methylation in colorectal cancer past, present and futurity”. Pathology Research International. 2011 902674. doi ISSN 2042-003X. PMC3090226 . PMID 21559209. ^ Tessitore, Alessandra; Cicciarelli, Germana; Del Vecchio, Filippo; Gaggiano, Agata; Verzella, Daniela; Fischietti, Mariafausta; Vecchiotti, Davide; Capece, Daria; Zazzeroni, Francesca 2014. “MicroRNAs in the Deoxyribonucleic acid Impairment/Repair Network and Cancer”. International Periodical of Genomics. 2014 820248. doi ISSN 2314-436X. PMC3926391 . PMID 24616890. ^ Stefansson, Olafur A.; Esteller, Manel 2013-ten. “Epigenetic Modifications in Breast Cancer and Their Role in Personalized Medicine”. The American Journal of Pathology dalam bahasa Inggris. 183 iv 1052–1063. doi Lihat pula [sunting sunting sumber] Replikasi DNA Translasi bahan genetik Pranala luar [sunting sunting sumber] Animasi tentang transkripsi di youtube.
axJ2. 97ptfrc3cu.pages.dev/56897ptfrc3cu.pages.dev/33197ptfrc3cu.pages.dev/28297ptfrc3cu.pages.dev/50897ptfrc3cu.pages.dev/59597ptfrc3cu.pages.dev/55497ptfrc3cu.pages.dev/52897ptfrc3cu.pages.dev/351
hasil transkripsi dna adalah rna struktural yaitu